Sombong pangkal malesin.
Oktober 09, 2013
Saya ini orangnya selalu ingin berpikiran positif menanggapi sesuatu.
Termasuk ketika bertemu dengan orang-orang baru. Saya ini tipe yang tidak ingin banyak omong kalo nggak ada yang penting. Lagian ngapain juga omong-omong nggak jelas sama orang yang belum begitu kita kenal.
Tapi umumnya yang saya temui itu biasanya tipe orangnya hampir punya sifat yang sama. Angkuh. Iya sombong banget lah, pada tinggi semua, entah deh tingginya nyampe ke lantai berapa. Rata-rata mereka itu tipe manusia yang pengen keliatan 'wah'di depan teman barunya. Ada yang memang sengaja ingin dipuji, ada yang sekedar pamer doang, dan ada juga yang reflek bilang karena udah jadi kebiasaan sehari-hari :)))
Mau yang tua, muda kalo ketemu udah angkuh gitu bawaannya emang eneg. Ada beberapa pertanyaan perkenalan yang menurut saya itu kurang enak di denger :
" Orang mana? Lulusan mana? Ayahnya kerja dimana? "
Sesungguhnya pengen saya gampar muka orang yang melontarkan pertanyaan yang kurang sopan ini. Semacam melihat segala sesuatunya dari status sosial. Cih!
Padahal esensi berteman itu bukan dilihat dari mana dia berasal, pendidikan terakhir apa yang dia capai, or seberapa tajir orangtuanya di ranah bangsa dan negara ini. Kalo tulus mah nggak akan ada keluar pertanyaan-pertanyaan nggak mutu kayak gitu. Kecuali kalo emang kalian semua keturunan darah biru alias ningrat yang menjunjung tinggi nilai-nilai bibit bebet dan bobot segala fisik dan non fisik. Ribet.
Bangga sama sombong emang beda tipis.
Fenomena manusia jaman sekarang kan gitu, berlomba-lomba mencari sensasi biar dilirik orang, diomongin orang, terus jadi terkenal. Apalagi buat kaum sosialita yang nggak bisa lepas dari yang namanya barang branded, mereka pasti mengumpulkan banyak cara agar selalu tampil uptode agar bisa diterima dipergaulanya. Yep. Orang-orang masa kini itu haus sama yang namanya perhatian. Jadi tau kan kenapa sekarang banyak banget situs jejaring sosial. Buat ajang caper aja sih banyaknya. Kasian..
Saya sih karena emang nggak masuk sama level sosialita macam begitu ya gini-gini aja, bisanya nyinyirin mereka. Hahaha. Bukan maksud syirik atau gimana, yang jelas buat saya bahagia nggak perlu dirayain sama segala sesuatu yang mewah. Jatohnya sih kalo udah mewah-mewah gitu ya pasti sombong, ujungnya bisa jadi nganggep rendah orang lain. Udah dewasa mah harusnya tau diri, sombong boleh sih asal segala sesuatunya dari hasil keringet sendiri, nggak makan hak orang lain juga, dan kalo mau sombong minimal cakeplah yah kayak dedek Al anaknya Ahmad Dhani. Pfft.
Kalian nggak perlu susah payah untuk membanggakan sesuatu kok buat dapetin banyak teman. Cukup tunjukkan pada dunia kalo kalian adalah pribadi yang sopan, punya kelebihan yang selalu diasah terus, dan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat buat orang banyak. Sekalipun cuma punya senyum manis doang kayak saya gitu #pret. Mulailah menikmati hidup dengan enjoy tanpa tuntutan pergaulan yang memaksa diri kita buat jadi yang bukan diri kita. Down to Earth. Kamu banyak harta boleh, tapi semua harta kamu juga ada pemiliknya. Tuhan. Jadi jangan sombong ya!
-Neisia-
3 comments
Yup, jangan sampe "agul ku payung butut".
BalasHapusAnd I hate small-talk too.
Hahahaha. Tulisan-nya keren, saya suka. Walaupun, terlihat seperti nulis sambil marah-marah gitu. <-- ini bercanda
BalasHapus'Orang mana? Lulusan mana? Ayahnya kerja dimana?'
Pertanyaan kayak gitu sering dipake sama calon mertua kan ya. Sebenernya ga ada yang salah sama mereka. Itu cuma mau cari 'aman' aja...... :D
Arif : Betul. Biasakan diri untuk merendah. Karena semua yang kita punya tetep milik Allah :D *benerin cadar*
BalasHapusRahmat : Aku nulisnya emang lagi kesel. Hahahaha. Yap bener katamu mungkin memang untuk cari 'aman' . Tapi ini sikonya ada orang yang calon mertua bukan, calon keluarga bukan dengan santainya melontarkan pertanyaan itu. Hati aku nggak nerima hahaha. Aku ndak sengaja masuk ke lingkungan itu. Adat keluarga nya begitu selalu menilai orang apakah dia berada atau tidak. Ribet. Dan nggak masuk buat aku :D
Hi, thank you so much for stopping by. Let's connected!
- nesa -