Mendaki Keindahan Gunung Rinjani
Mei 24, 2018
Diambil dari catatan seorang pendaki..
Pesona keindahan alam nan eksotis di atap Lombok ini membuat kami
tertegun. Hembusan udara yang sejuk dibalut hangatnya siraman sinar matahari
membuat kami merasa seperti terlahir kembali. Tidak, kami tidak sedang menjadi
orang yang hiperbolis. Ini adalah gambaran realistis saat kami mendaki gunung
Rinjani. Dengan ketinggian 3.726 mdpl membuat Gunung Rinjani menjadi gunung
berapi kedua tertinggi di Indonesia. Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani ini
dikelilingi oleh hutan dan semak belukar seluas 76.000 hektar yang menjanjikan
keasrian luar biasa.
Mendaki Keindahan Gunung Rinjani |
Gunung Rinjani memiliki kawah dengan lebar sekitar 10 km. Di sana,
terdapat danau kawah yang disebut danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar
230 m. Warna airnya yang membiru bagaikan anak lautan. Air yang mengalir dari
danau ini membentuk air terjun melewati jurang curam, menyajikan pemandangan
yang indah. Untuk mendapatkan keindahan ini, Anda bisa ke Pulau Lombok dengan
mencari promo tiket pesawat
murah. Atau, Anda bisa memilih jalur darat menggunakan bus langsung Jakarta
– Mataram lalu menyeberang menggunakan kapal ferry dua kali, Selat Bali dan
Selat Lombok.
Jalur Pendakian
Ada 2 jalur pendakian untuk mencapai Puncak Rinjani, yaitu Jalur
Sembalun dan Jalur Senaru. Jalur Sembalun merupakan jalur favorit para pendaki.
Meskipun treknya lebih panjang, kami bisa menghemat 700 m ketinggian. Di sini,
pendaki melalui hamparan padang sabana yang sangat luas nan cantik. Ada 3 pos peristirahatan
di jalur ini. Selepas dari pos ke-3, kami menghadapi tanjakan terjal dengan
kemiringan sekitar 60 derajat. Di Jalur Senaru, pendaki akan melewati hutan
tropis yang cukup lebat dan terjal. Sama halnya dengan Jalur Sembalun, jalur
ini juga terdapat 3 pos peristirahatan sebelum nantinya sampai ke pos Plawangan
yang biasa digunakan sebagai area perkemahan. Tujuan kami ke sini adalah
mencari keindahan. Jadi, kami memilih perjalanan melalui jalur Sembalun.
Sabana Sejauh Mata Memandang
Sembalun merupakan pilihan yang tepat, jalur ini memanjakan mata kami.
Padang rumput yang sangat luas dengan gradasi wana hijau hingga kuning
mengalihkan beratnya beban bawaan kami. Saat kami melihat ke depan, pemandangan
puncak Gunung Rinjani dan bukit-bukit yang berbaris memberikan kami 'vitamin'
mata. Bila ada hotel bintang 5, kami rasa itu adalah perumpamaan yang tepat
untuk menggambarkan keindahan sepanjang perjalanan ini. Satu jam pertama
dilalui dengan jalan yang datar. Pemberhentian pertama sebelum pos 1 terletak
di daerah yang banyak bebatuan. Kami melanjutkan perjalanan dari sana hingga ke
pos 2. Tapi kami memilih tidak istirahat. Kami melibasnya hingga pos 3,
sekalian makan siang sebelum dipenuhi banyak pendaki lainnya. Setelah pos 3,
kami diberitahu tidak akan menemukan pos lagi. Trek yang kami lalui mulai
menanjak. Rupanya ini belum seberapa karena beberapa pendaki yang kami temui
mengatakan ada yang lebih hebat dari ini.
Melihat Segara Anak
Kami masih melakukan pendakian menuju Puncak Plawangan. Di sanalah
tempat kami istirahat sebelum melanjutkan perjalanan dini hari menuju puncak
Rinjani. Dalam perjalanan menuju Plawangan, kami harus melalui beberapa lapisan
bukit. Jalur ini menyuguhkan tanjakan tanpa henti. Dengan kata lain, kami harus
irit tertawa dan mengobrol karena jalur ini akan memakan cukup banyak napas.
Terbukti, dalam perjalanan menuju Plawangan, kami sering berhenti untuk
mengambil napas panjang. Beruntung, camilan bawaan kami yang mengandung gula
membantu menjaga kadar gula darah. Meski lelah, kami bisa tetap semangat. Dalam
perjalanan, kami harus ekstra hati-hati. Jalur mendaki yang terjal ini membuat
kami harus pintar-pintar mencari pijakan kaki. Setelah melalui 8,5 jam
pendakian, akhirnya kami tiba di Plawangan. Ketinggian Plawangan adalah sekitar
2.600 mdpl. Ini merupakan tempat terdekat sebelum mencapai puncak Rinjani. Di
tempat perkemahan ini, kami disajikan pemandangan menakjubkan. Perkemahan ini
diapit oleh pemandangan kota Lombok dan pemandangan Danau Segara Anak. Kami
termenung memandang ke arah Pulau Lombok sambil membayangkan kehidupan tengah
kota yang hiruk pikuk. Tak lama, kami memutar kepala ke arah Danau Segara Anak
sambil menantikan fenomena alami yang indah, sunset sambil dikelilingi oleh
ranumnya bunga Edelweis.
Menuju Puncak
Kami melanjutkan pendakian mulai pukul 02.00 dini hari setelah tidur
mengisi tenaga. Udara di atas sini semakin dingin. Pakaian lengkap dengan jaket
tebal dan dua buah syal melingkar di leher sangat membantu kami tetap hangat.
Sesuai instruksi yang selalu kami ingat di setiap pendakian, kami harus banyak
bergerak agar tubuh tidak kaku kedinginan. Dalam perjalanan dari Plawangan,
kami bertemu tanjakan berpasir yang sangat menguras tenaga.
Pasir dan debu yang masuk ke dalam saluran pernapasan dan mulut yang terbuka
membuat perjalanan kami terasa berat. Kurang lebih, masih ada 1000 meter lagi
tanjakan yang harus ditempuh. Udara dingin terasa menusuk. Terlintas di pikiran
untuk mengurungkan niat menuju puncak. Tapi, kami belum menyerah. Karakteristik
jalan ke puncak Rinjani didominasi oleh pasir abu vulkanik dan batu kerikil
dengan kemiringan sekitar 60 derajat sehingga 3 langkah kaki sama dengan 1
langkah. Singkat kata, kami berjarak sekitar 5 menit menuju puncak. Antrian
panjang sebelum puncak membuat kami nyaris melewatkan sunrise. Sampai di atas,
kami tertegun. Menyaksikan bumi nan indah, berada di ketinggian luar biasa.
Rasanya, kami tidak ingin turun saja.
Sunrise Rinjani | source: alidesta.wordpress.com |
***
Gunung Rinjani, merupakan salah
satu bucket list saya. Saya lebih
suka alam ketimbang tempat wisata buatan. Melihat cerita diatas, saya sungguh
membayangkan saya juga berada disitu. Bersatu, tadabur alam. Buat saya semua
upaya dan proses menuju puncak mereka adalah sebuah pembelajaran yang nggak
ternilai harganya. Semoga suatu hari nanti saya bisa sampai kesana, melihat sunrise bersama kamu ya!
Cheers,
Nesa
26 comments
duh indah banget yaaa , kebayang foto - foto disana deh. Mudah2an Nessa cepet bisa kesana yaaah dan jangan lupa tag nama ku kalau foto disana
BalasHapusGunung Rinjani, akrab banget di telinga, tapi saya sendiri belum pernah kesini..
BalasHapusPengen deh mendaki gunung lagi. Dulu waktu lengoh, aku rajin ke gunung. Walopun baru gunung yang deket-deket ajah. Huhuhu... susah kmana2 sekarang mah. :D
BalasHapusSalah satu pesona gunung yang luar biasa yang dimiliki indonesia. Sukses selalu mbak salam blogger
BalasHapusAamiin... Pengen ke sana juga tapi nanti nunggu bocah agak gedean dikit
BalasHapusMendaki gunung, pengen, apalagi view gunung2 di Indonesia keren2. Tapi ngebayangin mendakinya udah cape duluan. Duh saya lemah, haha.
BalasHapusSama AKU !! oMG ku merasa bahagia, tapi maaf kutakbisa menemanimu mendaki ke sana, terlalu berat lebih baik kamu dengan Dia saja 😎
BalasHapusIndonesia memang kaya... senang sekali kalau berkesempatan keliling untuk menikmati keindahannya..
BalasHapusKelelahan terbayar lunas kayaknya ya kalau puncaknya secantik itu, ya ampun dari dulu pengen banget naik gunung tapi belum kesampean, belum ada keberanian lebih tepatnya ahahaha
BalasHapusMeta,
www.ursula-meta.com
Keren .. trekking ke puncaknya lebih dari 8 jam dan sesampainya disana .. wow banget pemandangannya.
BalasHapusTampilan danau segara anakan seperti di cerita dongeng.
waduh kebayang perjalanan 8 jam, tapi kebayar sama keindagan pemandangan di puncak kali ya. Pengen seklai2 nyobain naek gunung, cuma apa daya keinginan buat langsung ada di puncak selalu lebih gede hahahaha
BalasHapusSetuju Nez, pengen banget ke Lombok tapi untuk mendaki busui tak sanggup, leyeh leyeh di pantai saja ah😉
BalasHapusEmm, aku suka lihat fotonya aja Nes..
BalasHapusRasanya gak sanggup kalau naik-naik ke Puncak gunung...kan tinggi-tinggi sekaliii...
((sambil nyanyi))
Masha Allah cantik banget sunrisenya... Saya jg pengen ke sana
BalasHapusDuh, Rinjani. Kapan ya aku menjejak di sana. Semoga tahun depan.
BalasHapussudah tak kuat kalau naik gunung duhh faktor U hahahha
BalasHapusGunung yang diimpi-impikan oleh suami dan anak-anak saya untuk didaki.Selama ini baru sampai Gunung Ciremai. Entah kapan bisa mendaki Rinjani.
BalasHapusaku tak kuat klo mendaki apalagi 8 jam perjalanan biar mang abdul dilan weh hahaha pdahal viewnya bagus pisan yak
BalasHapusGunung Rinjani, salah satu gunung yang jadi impian para pendaki.
BalasHapusRinjani, alhamdulillah suami sy udah kesana tahun kemarin. Impiannya bertahun tahun terwujud dan saya juga turut senang untuknya. Moga teteh juga segera, ya! Moga dimudahkan 🙂🤗
BalasHapusSemoga segera tercapai bucket list-nya yah Neees :))
BalasHapusAku juga pengen sih ngajakin anak2 naik gunung mumpung udah rada gede, selama ini paling cuma masih mentok di camping aja nih Nes :))
Aku jg lbh seneng wisata alam begini, apalagi yg berada di ketinggian. Tapi, utk mendaki gunung, msh mikir dulu nes :D. Stamina ga yakin bisa kuat tanpa latihan :p. Trakhir naik puncak sikunir yg ga seberapa itu aku hampir pitam hahahah. . Apalah lagi rinjani . Tapi aku akuin, cantik banget ini pemandangan dr atasny
BalasHapusUdah lama ga naik gunung, entah masih kuat atau enggak, ya hihi tapi seneng banget ya kalau udah sampai puncaknya itu. Sensaional sekaliiii *tsaaah*
BalasHapusIni juga salah satubdari bucket list aq. Semoga bisa kesana yaaa kita. Aaamiiiiinnn
BalasHapusKu kalau mendaki gunung pulangnya harus nyebur ke kolam kayuputih atau parem kocok terus abis itu ditempel koyo seluruh badan deh nes hahahahah :D payah anet lah, komo harus gendong anak bayi & jagain anak toddler, nyerah akooh nyeraaaah XD
BalasHapusInfo rinjani sudah di operasikan kembali,2020 puncak rinjani sudah di buka kembali mengingat permintaan banyak orang yang mau.dan pemerintah akan support untuk itu.
BalasHapusHi, thank you so much for stopping by. Let's connected!
- nesa -