Cara Mudah Raih Financial Goals ala FUNancial
Desember 11, 2019
Larasatinesa.com - Nes, financial goals kamu apa? Kalau sekarang ditanya gini pasti jawabannya banyak banget! Dari mulai beli rumah cash, traveling keliling dunia nggak pakai paylater 😂, pensiun di umur 45 tahun, tinggal di luar negeri, bisa beli apa aja nggak pakai lihat harga 😂dan bisa mengerjakan sesuatu yang disukai jadi sumber penghasilan! Well, siapa sih yang nggak mau?
Kalau punya impian mah nggak usah tanggung-tanggung kan ya. Kan impian itu sama seperti rencana, jadi mimpi itu harus direncanakan dengan baik dari sekarang supaya satu-persatu bisa terwujud. Nah, permasalahannya adalah saya belum bisa mengelola keuangan saya dengan baik. Ditambah saya ini masih sering nggak tahan sama godaan sale yang bertebaran di online shop. Bener-bener deh saya butuh motivasi buat mengontrol semua ini.
Cara Mudah Raih Financial Goals ala FUNancial |
Beruntungnya pada hari Sabtu, tanggal 7 Desember 2019 kemarin bertempat di Paberik Kopi Upnormal Coffee Roasted Bandung, saya berkesempatan buat ikutan talkshow FUNancial bertema "Start up Smart, Financial Tips For Turning Your Hobby into a Business" bersama Home Credit Indonesia dengan pembicara yang kece-kece; Dipa Andika (Financial Planner dan Co-Founder Hahaha Corp), Muhammad Takdis (Founder Whatravel Indonesia), yang dipandu oleh MC favorit saya yaitu Kak Ucita Pohan. Oh ya, finally saya bisa ke event lagi setelah hiatus dari bulan Februari 2019. Hahaha! Kali ini saya bareng teman-teman blogger dari Indonesian Female Bloggers akan belajar bareng tentang cara mengelola keuangan yang kamu mau.
Tentang Home Credit Indonesia
Home Credit Indonesia adalah perusahaan pembiayaan multiguna berbasis teknologi global yang menyediakan layanan pembiayaan baik secara online maupun offline. Home Credit merupakan perusahaan asal Ceko yang hadir di Indonesia sejak tahun 2013. Pembiayaan yang ditawarkan ada bermacam-macam, mulai dari smartphone, furnitur, gadget, alat-alat elektornik dan masih banyak lagi. Selain itu Home Credit juga menawarkan pembiayaan multiguna untuk keperluan renovasi rumah, biaya pendidikan, atau bahkan berlibur.
FYI, mohon jangan keliru ya, Home Credit BUKAN perusahaan bergerak di bidang pembiayaan rumah alias KPR. Lebih tepatnya untuk membantu mewujudkan isi dalam rumahnya. Hehe.
Sejujurnya saya udah kenal lama sama Home Credit, karena pernah pakai untuk membeli salah satu perabotan rumah. Aplikasinya pun saya udah download di smartphone. Alasan kenapa saya memilih menggunakan Home Credit, karena memang proses pengajuannya mudah dan cepat.
Balik lagi ke acaranya, kami yang hadir disambut oleh Mbak Freya Pradieta selaku VP Brand & Communication Strategy Home Credit Indonesia. Mbak Freya mengatakan tujuan diadakannya talkshow ini adalah pure untuk memberikan edukasi tentang mengelola keuangan dan ingin membantu masyarakat untuk bisa me-manage keuangannya dengan baik. Anak-anak muda saat ini kebanyakan kalau ngomongin keuangan pasti nggak suka yang terlalu serius. Tapi di sisi lain untuk mengatur financial planning ini memang sesuatu yang serius dan harus benar-benar dipahami. Untuk itu Home Credit membuat acara ini dengan cara yang lebih fun, supaya kita semua khususnya tidak punya background financial bisa mengerti caranya me-manage keuangan kita. At the end kita bisa membeli rumah, menyicil rumah, membeli mobil, motor, dll.
Obrolan seru pun berlanjut ketika Kak Ucita mempersilahkan Mas Dipa dan Takdis untuk sharing tentang financial.
Pertama dari Takdis dulu deh. Udah lama saya tau banget Takdis ini. Kalau nggak salah ini udah entah keberapa saya hadir di acara yang speakernya dia. Takdis seumuran sama saya, tapi nasib keuangannya saya sama dia sungguh beda jauh. Haha! Takdis merupakan Founder dari Whatravel Indonesia. Siapa dong yang nggak tau Whatravel, salah satu travel agent paling hits dari sekian banyak travel agent yang ada di Indonesia.
Berawal dari hobinya traveling, sekarang dia punya bisnis travel. Tapi bukan berarti selama ini perjalanannya mulus-mulus aja. Takdis ngaku dulunya minim banget pengelolaan keuangannya. Sampai akhirnya punya partner, investor, dan pegawai, barulah mulai dia manage keuangannya bisnisnya.
Lanjut giliran Mas Dipa nih, dimulai dari melemparkan pertanyaan ke kami tentang impian dan financial goals. Kayak yang udah saya bilang sebelumnya di atas. Mimpi itu sama dengan rencana. Kalau mimpinya mau diwujudkan itu artinya kita harus menentukan waktunya untuk bisa direalisasikan. Jadi nggak cuma wacana doang gitu. Harus ada aksinya.
Talkshow pun berlanjut sampai akhirnya Mas Dipa kasih kiat-kiat memulai mengelola keuangan untuk raih financial goals. Sumpah ini saya dengerinnya khusyuk banget. 😂
Yuk simak!
Memilih Pekerjaan / Bisnis Yang Kita Sukai
Di awal karir saya bekerja, sejujurnya saya nggak pernah suka dengan pekerjaan saya. Dulu kerja itu semata-mata hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. That's it. Saya sempat tuh ngalamin tiap hari ngerasa beban banget pergi kerja. Semacam nggak ikhlas gitu. Makanya keuangan saya pun stuck di situ-situ aja. Saya nggak ada tuh mikirin besok gimana? yang ada dipikirannya cuma gimana nanti aja. Haha. Wah beneran nggak bahagia deh saya waktu itu. Dari segi mental maupun materi. Kita semua berhak memilih pekerjaan atau bisnis yang kita sukai. Bukannya pilih-pilih kerjaan, tapi kalau nggak enjoy jalaninnya gimana mau kelola keuangan dengan benar?
Memisahkan Rekening
Setelah ketemu pekerjaan atau bisnis apa yang kita sukai, langkah paling basic yang harus dilakukan adalah memisahkan rekening perkerjaan dan pribadi. Misal nih rekening gaji bulanan, tabungan, pengeluaran sehari-hari, dan side job dipisahkan. Pokoknya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Alhamdulillah saya udah melakukan ini.
Mencatat Cashflow (Income & Outcome)
Bagian mencatat cashflow ini merupakan bagian paling penting. Untuk mengetahui apakah kita boros atau tidak, untung atau tidaknya (dalam berbisnis), kita harus selalu mencatat semua transaksi uang masuk dan keluar se-detail mungkin. Dengan selalu mencatat semua transaksi, nantinya kita akan terbiasa mengelola keuangan kita. Dan tentunya kita juga bisa membandingkan tiap pengeluaran dan pemasukan harian, bulanan, sampai tahunan. Mencatat transaksi ini bisa dilakukan di Ms. Excel, note, ataupun buku. Jujur nih, saya belum pernah mencatat transaksi keuangan saya. Padahal kan dengan begitu, saya bakalan tau kebutuhan saya di tiap waktunya dan bisa dapat laporan keuangan juga.
Mendokumentasikan Bukti Transaksi
Mirip kayak perusahaan yang selalu menyimpan bukti-bukti transaksi dengan pihak terkait, saya pun selalu menyimpan bukti transaksi selepas saya terima gaji ataupun setelah bekerja sama dengan brand-brand. Apa aja sih Nes yang bisa didokumentasikan? Kontrak, Invoice, Kwitansi, Quotation, Bukti Potong Pajak, dan bila perlu bukti komunikasi semacam chating atau telepon juga bisa didokumentasikan. Alasannya, karena kita nggak pernah tau suatu hari nanti bukti-bukti ini akan diperlukan. Terutama sih untuk urusan pajak ya.
Jauhi Latte Factors!
Kalian tau nggak apa itu Latte Factors? Latte Factors adalah pengeluaran yang terlihat kecil, namun tanpa disadari hal tersebut dilakukan berkali-kali. Misalnya: membeli rokok, nongkrong-nongkrong di cafe, beli kopi, antar jemput pacar, dan yang ter-hits beli boba! Hahaha. Sebetulnya sih boleh-boleh aja memberi reward untuk diri sendiri dengan jajan-jajan begini. Tapi budgetnya nggak boleh lebih dari 10% dari pendapatan. Kebayang nggak sih seminggu 3x beli boba seharga 30rb dikalikan sebulan udah habis 450rb belum lagi dikalikan 1 tahun jadi 5.4jt! WAGELASEH BAHAYA BANGET INI! 😂
Ada banyak cara untuk meminimalisir Latte Factors di kehidupan kita. Salah satunya menurunkan standard gaya hidup. Tau sendiri kan sekarang jamannya semua-semua dijadiin konten dan masih menganut YOLO alias You Only Live Once. Mungkin yang terlihat di dunia maya emang keren, tapi tidak keren buat keuanganmu. Yang wajar-wajar ajalah ya nggak usah berlebihan kalau jajan.
Alokasi Keuangan
Biar keuangan kita makin jelas keluar masuknya, baiknya kita membuat alokasi keuangan. Saya bilang sih ini sebuah komitmen untuk bisa kelola keuangan dengan sehat. Untuk alokasinya sendiri bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang. Maksudnya gini; alokasi keuangan orang yang masih single dengan orang yang udah berkeluarga atau pun orang yang sedang berbisnis itu berbeda. Berhubung saya masih single, saya mau bikin rumus alokasinya seperti ini;
Siapkan Dana Darurat
Wah apalagi nih Dana Darurat? Dana Darurat adalah sejumlah uang yang disiapkan dan hanya boleh digunakan untuk keperluan tak terduga (urgent). Semakin besar tanggungan yang kita miliki, maka semakin besar juga dana darurat yang disiapkan. Contohnya begini:
Single/Berdua: 3x Pengeluaran
Punya 1-2 Anak: 6x Pengeluaran
Punya 3 Anak: 9-12x Pengeluaran
Dana darurat ini wajib kita siapkan. Disarankan nih kalau kamu punya dana darurat disimpannya harus di rekening atau tabungan yang bank-nya ada di mana-mana. Jadi nyari ATM-nya nggak susah kalau-kalau lagi urgent dibutuhkan.
Ingat Investasi
Jadi, saya emang lagi kepikiran banget buat investasi, hanya aja masih bingung mau bentuknya gimana. Dulu sih mikirnya investasi ini cuma buat orang yang banyak uang aja. Ternyata sekarang di jaman yang serba canggih gini banyak cara mudah untuk melakukan investasi. Bahkan reksadana saham bisa mulai dari Rp.10.000,- lho!
Emangnya kenapa harus berinvestasi? Jadi gini, kamu tau sendiri kan tiap tahun inflasi semakin meningkat, biaya hidup pun semakin hari semakin mahal. Punya investasi artinya kita mempersiapkan dana untuk masa depan.
Terus tujuannya berinvestasi itu apa? Nah.. Balik lagi ke kebutuhan masing-masing. Ada yang untuk dana pensiun, sekolah anak, aset, liburan, dll.
Kalau ada rejeki lebih mulailah berinvestasi sesuai kebutuhan (jangka panjang atau pendek) dan kemampuan. Jenis-jenis investasinya beragam, diantaranya: deposito, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), emas, saham, properti, reksadana, valas, dsb.
Sepulang dari acara ini, saya seketika banyak dapat pencerahan. Berhubung sebentar lagi tahun baru, saya mau susun rencana untuk mencapai financial goals saya mulai dari Januari mendatang. Alhamdulillah, walaupun sampai saat ini saya belum punya bisnis sendiri tapi saya bisa melakukan hobi yang jadi penghasilan. Nah, udah saatnya saya bisa kelola keuangan saya dengan baik, karena saya mau mewujudkan semua impian saya jadi kenyataan.
Impian memang kadang terlihat mustahil. Tapi kalau nggak diusahakan dari sekarang, semua nggak akan bisa terwujud. Selain usaha, jangan lupa berdoa ya. Karena semua itu nggak akan terjadi atas izin-Nya.
Eh iya, saya kemarin sempat dapat hadiah dari Home Credit dari hasil menang lomba instagram story. Alhamdulillah seneng banget dapat voucher belanja. Hehe. Sekali lagi, terima kasih Home Credit Indonesia & Indonesian Female Bloggers buat kesempatannya!
PS: Pulang dari acara kemarin saya baru ngeuh. Ternyata dulu saya pernah menghubungi Mas Dipa waktu di agency lama tempat saya bekerja. Tapi bukan nanya soal financial, melainkan menanyakan rate-nya Ernest Prakarsa untuk kerjasama di campaign klien saya yang ujungnya deal. Saya baru ngerti kenapa Mas Dipa yang jadi manager-nya Ernest, yaa karena emang jago banget urusan financial-nya! Hahaha.
Obrolan seru pun berlanjut ketika Kak Ucita mempersilahkan Mas Dipa dan Takdis untuk sharing tentang financial.
Mas Dipa, Takdis dan Kak Ucita |
Pertama dari Takdis dulu deh. Udah lama saya tau banget Takdis ini. Kalau nggak salah ini udah entah keberapa saya hadir di acara yang speakernya dia. Takdis seumuran sama saya, tapi nasib keuangannya saya sama dia sungguh beda jauh. Haha! Takdis merupakan Founder dari Whatravel Indonesia. Siapa dong yang nggak tau Whatravel, salah satu travel agent paling hits dari sekian banyak travel agent yang ada di Indonesia.
Berawal dari hobinya traveling, sekarang dia punya bisnis travel. Tapi bukan berarti selama ini perjalanannya mulus-mulus aja. Takdis ngaku dulunya minim banget pengelolaan keuangannya. Sampai akhirnya punya partner, investor, dan pegawai, barulah mulai dia manage keuangannya bisnisnya.
Lanjut giliran Mas Dipa nih, dimulai dari melemparkan pertanyaan ke kami tentang impian dan financial goals. Kayak yang udah saya bilang sebelumnya di atas. Mimpi itu sama dengan rencana. Kalau mimpinya mau diwujudkan itu artinya kita harus menentukan waktunya untuk bisa direalisasikan. Jadi nggak cuma wacana doang gitu. Harus ada aksinya.
Talkshow pun berlanjut sampai akhirnya Mas Dipa kasih kiat-kiat memulai mengelola keuangan untuk raih financial goals. Sumpah ini saya dengerinnya khusyuk banget. 😂
Yuk simak!
Memilih Pekerjaan / Bisnis Yang Kita Sukai
Di awal karir saya bekerja, sejujurnya saya nggak pernah suka dengan pekerjaan saya. Dulu kerja itu semata-mata hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. That's it. Saya sempat tuh ngalamin tiap hari ngerasa beban banget pergi kerja. Semacam nggak ikhlas gitu. Makanya keuangan saya pun stuck di situ-situ aja. Saya nggak ada tuh mikirin besok gimana? yang ada dipikirannya cuma gimana nanti aja. Haha. Wah beneran nggak bahagia deh saya waktu itu. Dari segi mental maupun materi. Kita semua berhak memilih pekerjaan atau bisnis yang kita sukai. Bukannya pilih-pilih kerjaan, tapi kalau nggak enjoy jalaninnya gimana mau kelola keuangan dengan benar?
Memisahkan Rekening
Setelah ketemu pekerjaan atau bisnis apa yang kita sukai, langkah paling basic yang harus dilakukan adalah memisahkan rekening perkerjaan dan pribadi. Misal nih rekening gaji bulanan, tabungan, pengeluaran sehari-hari, dan side job dipisahkan. Pokoknya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Alhamdulillah saya udah melakukan ini.
Mencatat Cashflow (Income & Outcome)
Bagian mencatat cashflow ini merupakan bagian paling penting. Untuk mengetahui apakah kita boros atau tidak, untung atau tidaknya (dalam berbisnis), kita harus selalu mencatat semua transaksi uang masuk dan keluar se-detail mungkin. Dengan selalu mencatat semua transaksi, nantinya kita akan terbiasa mengelola keuangan kita. Dan tentunya kita juga bisa membandingkan tiap pengeluaran dan pemasukan harian, bulanan, sampai tahunan. Mencatat transaksi ini bisa dilakukan di Ms. Excel, note, ataupun buku. Jujur nih, saya belum pernah mencatat transaksi keuangan saya. Padahal kan dengan begitu, saya bakalan tau kebutuhan saya di tiap waktunya dan bisa dapat laporan keuangan juga.
Mendokumentasikan Bukti Transaksi
Mirip kayak perusahaan yang selalu menyimpan bukti-bukti transaksi dengan pihak terkait, saya pun selalu menyimpan bukti transaksi selepas saya terima gaji ataupun setelah bekerja sama dengan brand-brand. Apa aja sih Nes yang bisa didokumentasikan? Kontrak, Invoice, Kwitansi, Quotation, Bukti Potong Pajak, dan bila perlu bukti komunikasi semacam chating atau telepon juga bisa didokumentasikan. Alasannya, karena kita nggak pernah tau suatu hari nanti bukti-bukti ini akan diperlukan. Terutama sih untuk urusan pajak ya.
Jauhi Latte Factors!
Kalian tau nggak apa itu Latte Factors? Latte Factors adalah pengeluaran yang terlihat kecil, namun tanpa disadari hal tersebut dilakukan berkali-kali. Misalnya: membeli rokok, nongkrong-nongkrong di cafe, beli kopi, antar jemput pacar, dan yang ter-hits beli boba! Hahaha. Sebetulnya sih boleh-boleh aja memberi reward untuk diri sendiri dengan jajan-jajan begini. Tapi budgetnya nggak boleh lebih dari 10% dari pendapatan. Kebayang nggak sih seminggu 3x beli boba seharga 30rb dikalikan sebulan udah habis 450rb belum lagi dikalikan 1 tahun jadi 5.4jt! WAGELASEH BAHAYA BANGET INI! 😂
Ada banyak cara untuk meminimalisir Latte Factors di kehidupan kita. Salah satunya menurunkan standard gaya hidup. Tau sendiri kan sekarang jamannya semua-semua dijadiin konten dan masih menganut YOLO alias You Only Live Once. Mungkin yang terlihat di dunia maya emang keren, tapi tidak keren buat keuanganmu. Yang wajar-wajar ajalah ya nggak usah berlebihan kalau jajan.
Alokasi Keuangan
Biar keuangan kita makin jelas keluar masuknya, baiknya kita membuat alokasi keuangan. Saya bilang sih ini sebuah komitmen untuk bisa kelola keuangan dengan sehat. Untuk alokasinya sendiri bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang. Maksudnya gini; alokasi keuangan orang yang masih single dengan orang yang udah berkeluarga atau pun orang yang sedang berbisnis itu berbeda. Berhubung saya masih single, saya mau bikin rumus alokasinya seperti ini;
Gaji: 30% Investasi, 10% dana darurat/asuransi, 10% pribadi, 50% pengeluaran rutin
Gaji: 30% Hutang, 10% dana darurat / asuransi, 10% pribadi, 50% pengeluaran rutin
THR: 30% Kebutuhan Hari Raya, 70% investasi / melunasi hutang
Bonus: 10% pribadi, 90% investasi / melunasi hutang
Siapkan Dana Darurat
Wah apalagi nih Dana Darurat? Dana Darurat adalah sejumlah uang yang disiapkan dan hanya boleh digunakan untuk keperluan tak terduga (urgent). Semakin besar tanggungan yang kita miliki, maka semakin besar juga dana darurat yang disiapkan. Contohnya begini:
Single/Berdua: 3x Pengeluaran
Punya 1-2 Anak: 6x Pengeluaran
Punya 3 Anak: 9-12x Pengeluaran
Dana darurat ini wajib kita siapkan. Disarankan nih kalau kamu punya dana darurat disimpannya harus di rekening atau tabungan yang bank-nya ada di mana-mana. Jadi nyari ATM-nya nggak susah kalau-kalau lagi urgent dibutuhkan.
Ingat Investasi
Jadi, saya emang lagi kepikiran banget buat investasi, hanya aja masih bingung mau bentuknya gimana. Dulu sih mikirnya investasi ini cuma buat orang yang banyak uang aja. Ternyata sekarang di jaman yang serba canggih gini banyak cara mudah untuk melakukan investasi. Bahkan reksadana saham bisa mulai dari Rp.10.000,- lho!
Emangnya kenapa harus berinvestasi? Jadi gini, kamu tau sendiri kan tiap tahun inflasi semakin meningkat, biaya hidup pun semakin hari semakin mahal. Punya investasi artinya kita mempersiapkan dana untuk masa depan.
Terus tujuannya berinvestasi itu apa? Nah.. Balik lagi ke kebutuhan masing-masing. Ada yang untuk dana pensiun, sekolah anak, aset, liburan, dll.
Kalau ada rejeki lebih mulailah berinvestasi sesuai kebutuhan (jangka panjang atau pendek) dan kemampuan. Jenis-jenis investasinya beragam, diantaranya: deposito, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), emas, saham, properti, reksadana, valas, dsb.
***
Sepulang dari acara ini, saya seketika banyak dapat pencerahan. Berhubung sebentar lagi tahun baru, saya mau susun rencana untuk mencapai financial goals saya mulai dari Januari mendatang. Alhamdulillah, walaupun sampai saat ini saya belum punya bisnis sendiri tapi saya bisa melakukan hobi yang jadi penghasilan. Nah, udah saatnya saya bisa kelola keuangan saya dengan baik, karena saya mau mewujudkan semua impian saya jadi kenyataan.
Catatan financial goals dari peserta talkshow |
Eh iya, saya kemarin sempat dapat hadiah dari Home Credit dari hasil menang lomba instagram story. Alhamdulillah seneng banget dapat voucher belanja. Hehe. Sekali lagi, terima kasih Home Credit Indonesia & Indonesian Female Bloggers buat kesempatannya!
Dapat hadiah dari Home Credit ~ |
Bersama teman-teman IFB dan pengisi acara #FUNancial #YangKamuMau |
Cheers,
Nesa
Nesa
114 comments
Terus kalau udah tahu ilmunya gini masih mau menyandang NESATHAITEA gak nih ceu? Hehehe
BalasHapusHahahaha dibahas dong, cukup larasatinesa aja ceu rempong ntar beli thai tea wae jadi latte factors :))
HapusSabtu lalu aku juga ikutan acara ini di Sby.
HapusDan yes. Ternyataaaaa latte factor ku adalah thai tea jugaaak. Seminggu bisa banget beli 10 gelas large.
Moga2 bisa taubatan nasuha
Haha ayo mba semangat tobatnya yaa :))
Hapus#tos. Saya juga kebanyakan mimpi jadinya financial goal ngga pernah sukses
BalasHapusDitambah latte factor. Saya sih bukan boba, tapi urusan urban farming, jajan unfaedah dll
:D
Hihi, harus mulai dikurangi Ambu latte factorsnya. Yuk ah semangat capai goals.
Hapuslatte factors terbesar saya jajan :D tapi sekarang sih sudah mulai di rem, mulai di jatah jajannya per hari :D
BalasHapusNah mending gitu teh, biar kekontrol keuangannya hehe
HapusSamaaaa... Saya juga penganut YOLO loh awalnya. Saya suka jajan karena bikin saya bahagia. Tapi yah dipikir2 memang sayang uangnya sih. Kan bs diinvestasikan
HapusMari mba kita tinggalkan YOLO bersama :)))
Hapusnesa keren, keliatan banget nyimak acaranya makanya menang the best instagram karena IGSnya padat ilmu :)
BalasHapusWah ini mah emang aku niat banget mau ikut pas lihat poster acaranya ci, Alhamdulillah dapet hadiah juga bonusnya hehe
Hapuskalau nesa sudah kerkehendak, yang lain harus minggir ya nes wkwkwkk
HapusDana darurat, dana belanja, dana ini itu aku masih ngumpul dis atu rekening nih huhuhu harus udah mulai misahin ternyata ya. Thanks to Dipa yang udah kasih pencerahan
BalasHapusIya harus mulai misahin teh, biar cepet kaya rayanya hahaha
HapusSetelah ikut acara talkshow kemarin, serasa diingatkan kembali untuk mempersiapkan dana pensiun dan dana darurat. Acara yang seru ya...
BalasHapusSama teh, serasa dapat pencerahan ya. Aku juga seneng banget.
HapusSoal latte factors juga cukup nyentil, deh! Ternyata masih banyak pengeluaran yang keliatannya kecil padahal kalau ditotal, gak bikin tabungan bertambah
HapusEnaknya ya teh kalau ada yang ngurusin keuangan jago kaya mas Dipa, jago banget emang dari cara menyampaikan materinya juga keren dan enak banget. Masih jadi PR aku nih ngumpulin dana darurat
BalasHapusNggak salah emang Mas Dipa jadi managernya Enest kan hahaha.
HapusInvestasi udah. Tapi angka diinvestasiin masi kecil. Gak kerasa :D kalo 100ribu investasinya, beneran returnnya lama & keciiilll banget. Mau investasi 500-1000 per bulan, belon cukup cuannya wqwq. Emang PR besar cari uang lagi heuheu
BalasHapusSegitu juga udah investasi teh, aku mah belom. Hahaha. Kuy semangat yaah..
HapusKeren ya, kak, acara? <3
BalasHapusSalut buat Home Credit yang bisa bikin acara financial se-FUN dan seseru yg kemarin. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi dan bisa ikut lagi biar semangatnya terjaga buat benerein financial planningnya. :))
Hahaha setuju kak, jadi motivasi banget buat aku biar nggak YOLO terus hidupnya :))
Hapusbicara soal investasi, udah dimudahkan banget ya dengan Rp 10.000 aja udah bisa berinvestasi tapi aku belum bener-bener paham nih kalo investasi reksadana saham gitu. btw, selamat udah dapet voucher ya Teh..
BalasHapusNah ini yang belum aku lakuin dan lagi mikirin banget mau investasi apa. Semoga segera dapet pencerahan setelah dateng ke acara ini. Nuhun ya teh :)
HapusWah sama dong teh. Aku juga jadi kepikiran buat bikin financial goals pas momen tahun baru. Pulang dari sini aku langsung ngobrol banyak sama suami soal yg aku dapetin dari sini.
BalasHapusHihi, Alhamdulillah dapat pencerahan yaa. Memotivasi aku juga teh, biar bisa kelola keuangan dengan baik ke depannya.
HapusWah kakak Lilis mantul banyak bener financial goalsnya :) btw congrats menang IGS-nya
BalasHapusBiar semangat teh ngewujudinnya ini tuh, biar ga jajan ga penting lagi wkwk. Nuhun ya teh.
Hapusbuka2an tentang beda nasib keuangan ya teh :) rezeki mah gak akan tertukar katanya
BalasHapusIya, rejeki orang mah beda-beda. Tapi semua bisa diusahain sih biar nasib rejekinya sama kayak Takdos hahaha.
HapusHeuheu... Mau juga nih travelling bebas tanpa pakai paylater 😆
BalasHapusMesti ditulis mau travelling ke mana aja biar bisa bikin rencana keuangannya.
Kayaknya cita-cita semua orang ya traveling ga paka paylater. Bener teh, aku juga sekarang catat semuanya, biar rinci rencana keuangannya.
Hapusacaranya seru ya beb, udah gitu kemaren aku ikutan nempelin wish aku juga di kertas post it nih semoga banyak yang baca dan di aminkan hehehe, btw aku mah jadi inget kata kata ka dipa kalo invest itu nggak ada kata terlambat
BalasHapusAamiin. Jadi udah bisa mulai investasi ya dari sekarang da udah ngerti. Hehe.
HapusNgomongin soal financial ini emang gak ada habisnya apalagi ada acara yang dibawakannya se seru ini deh..seneng liatnya
BalasHapusSeru gini jadinya gampang dimengerti mba
HapusSetelah denger kata-kata Dipa, saya jadi mikirin investasi :D mau mulai berinvestasi juga gak mengandalkan tabungan aja
BalasHapusSama teh, seketika sadar ya hahaha
HapusSerius lengkap banget ini penjelasannya. Btw akutuh kl itung2 income outcome suka malh jd kwpikiran haha yg penting bisa belanja dan uangnya msih ada aja dehhhh hihi
BalasHapusNah karena sekarang udah ngerti mending dicatat yaah semuanya hehe
HapusAcaranya bermanfaat banget ya mba, thanks juga udah share tips nya hihi bener banget nih misahin rekening untuk tabungan itu penting nah yg masih susah aku lakuin itu latte factors nya hehe
BalasHapusIya yang penting udah tau ya sekarang, semoga semakin baik kelola keuangannya hehe
HapusSepertinya aku yg kuper karena baru tahu ttg whatravel pas baca artikel funancial ini 🤣
BalasHapusWaah iya kah? Hehe gpp kak, sekarang jadi tau kan.
Hapusaku demen banget sama masalah finansial gini, dulu masih belum tahu tentang investasi, sekarang baru nyadar kenapa ga dari dulu ya uda tahu
BalasHapusHahaa, sama. Yang penting sekarang udah tau dan siap berinvestasi ya.
HapusBuat aku yang masih awam seputar mengatur keuangan dan berbisnis acara ini membantu banget buat aku hehe
BalasHapusSama aku juga awam soal keuangan, jadi terbantu pisan habis dari sini.
HapusHaduh makin terhenyak karena masa duit boba bisa sampai 5 juta per tahun. Tapi bener loh, kalau dikumpulin bisa banyak banget!
BalasHapusHahaha bener, padahal bisa buat apa gitu kan yang lebih bermanfaat.
HapusHahaha aku banget dong bocornya karena jajan, jajan anak terutama mba sama kopi. Sedih tapi enak gimana dong 😂
BalasHapusPelan-pelan aja mba nguranginnya, dari minum kopi dulu misalnya..
HapusSeru banget ini acaranya, sayang banget kemarin gak hadir. Padahal acaranya bagus bahas tentan cara mengatur keuangan.
BalasHapusIya seru teh, gpp yang penting bisa baca ulasannya di blog aku ya. Wkwk.
HapusSudah setahun terakhir ini aku kurang produktif catat cashflow nih, padahal bagus ya biar tau pengeluaran kita ke mana aja.
BalasHapusNah harus mulai catat lagi tuh mba.
HapusBetul banget nih, yang latte factor itu secara tidak sadar menggerogoti keuangan kita. Kayaknya dikit-dikit gitu, tapi ternyata setelah dihitung banyak juga ya pengeluaran untuk ini itu yang sebenarnya nggak penting-penting amat.
BalasHapusIya mba, makanya memang harus dikurangi eh dihilangkan gitu kebiasaannya.
HapusSeru banget acaranya. Memotivasi untuk bisa ngatur keuangan lebih baik. Dan pasti, bikin harus mulai kurang banyak-banyak nih latte factor. Huhuhu...
BalasHapusIya teh, berasa dapat pencerahan yaa hahaha
HapusDana darurat emang sangat penting yaa. Dan wajib punya krn kadang ada urusan tak terduga.
BalasHapusMba Nesa udah oke banget pengelolan keuangannya apalagi msh single, zamanku dulu gk sebaik itu sampek nyesel hasil kerjaku ke mana mallh curcol hahah. Yg penting emang perencanaan keuangannya kudu baik dan disiplin mencatat yaaa
Haha aku aja baru ngerti bangetnya sekarang nih mba. Bener-bener mau catat semuanya biar hidupku berfaedah nggak foya-foya mulu.
HapusImpiannya keren deh. Jadi pingin juga. Semoga semuanya bisa terwujud ya.
BalasHapusAamiin, terima kasih mba.
Hapusgalfok Nes samafotomu yang cantik kinclong... kapan undangannya *eeh...
BalasHapusmas Dipa ini ternyata tiemnya Ernest? oooo.....
kalo takdos mah udah terkenal dari dulu karena berani pasang tarif dollar di blog, inspiring!
Hahaha doain aja ya Mba Tanti :)))
HapusIya Dipa managernya Ernest dan beberapa stand up comedian Indonesia juga. Makanya punya management sendiri mereka mba. Kalau Takdos sih udah tau lama, ditambah dia temennya bossqu. Wkwkwk.
Hwaa seru banget ya acaranya, banyak banget ilmunya... Sayang kemarin ga bisa hadir, bentrok... Makasih sharingnya, saya jadi bisa tetap ikut belajar...
BalasHapusOke teh, sama-sama ya.
HapusKalau ke acara edukasi finance gini saya tuh suka berkali - kali tertampar haha, apalagi sekarang lagi banyak bocor gara2 latte factor jajan di grab wkwkwkw.
BalasHapusSama teh, siang-siang sok lapar di kantor jadi weh jajan grabfood. Haha!
HapusKatanya, pekerjaan paling nikmat itu yang berdasarkan passion. Tetapi, tetap aja bisa berantakan kalau mengelola keuangannya gak tepat, ya.
BalasHapusLatte factor ini bikin saya tepok jidat. Saya masih suka ada bocornya di mana-mana :D
Iyes, sayang ya mba kalau udah kerja sesuai passion tapi masih berantakan kelola keuangannya. Untung deh aku udah disadarkan dari sini hehe..
HapusDana darurat ini yang belum aku siapkan, hiks.. entah kenapa kalo liat rekening berisi itu gatel pengen jajan
BalasHapusNah, solusinya ATMnya disimpan aja mba. Atau bikin rekening yang nggak ada ATMnya hihi.
HapusAwalnya aku abai nih soal latte factor mba. Tapi OMG teryata ini tanpa disadari beneran paling menguras keuagan keluarga
BalasHapusIya memang nggak kerasa mba, karena psikologinya kita hanya mengeluarkan uang kecil. Padahal kalau terlalu sering dihitung juga banyak! Haha.
HapusAku paling demen nih kalau ngobrolin soal financial gini karena masih terus belajar. Apalagi sekarang ini mengatur keuangannya bukan hanya untuk keluarga tapi untuk diri sendiri juga.
BalasHapusIyap, setuju Mba Chie
HapusPenting banget ini mempunyai atau menyisihkan dana darurat supaya jika terjadi suatu hal dana ini bisa digunakan sewaktu-waktu.
BalasHapusIyes betul mba
HapusLatte factorku sebagai mamak-mamak, jajanan anak mba... udah minta uang saku sblm berangkat sekolah, eh pulang sekolah..minta jajan lagi... Soal dana darurat, sepakat aku. Aku juga selalu usahaain agar dana itu ga diutak-atik
BalasHapusNah itu, mending anak-anaknya dibawain bekal dari rumah deh mba biar lebih hemat. Hehe.
HapusAku dulu diajari ibu untuk memilah-milah penguaran dalam amplop2, meskipun blm sesuai dengan presentase yg disarankan tapi lumayanlah bisa tertib pencatatan uang masuk dan keluar. Tambah baca ini jd semakin ngeh prosentase yang benar.
BalasHapusSering denger sih cara misahin pakai amplop gini, tapi aku terlalu mager untuk lakuin itu mba. Hahaha. Sekarang yang penting dicatat semuanya.
HapusBelajar literasi keuangan itunpenting bangt ya mba apalagi mencatat cashflow ini merupakan bagian paling penting. Untuk mengetahui apakah kita boros atau nggak ini yg sering disepelekan
BalasHapusIyes mba, ada kepuasan sendiri kayaknya kalau berhasil berhemat.
HapusMencatat cashflow ini sangat penting banget ya mbak :D
BalasHapusTapi butuh kedisiplinan. Emang pengeluaran sekecil apapun dan pemasukan dr manapun kudu rajin dicatat yaaa
Iya, mudah-mudahan aku konsisten sekarang nih mba catat cashflownya. Demi beli apartment kan :))
HapusKalau bisa sih financial goal aku tuh adl menekan keinginan sebisa dan seiprit mungkin. Tapi.. Tapi nanti kalau kebangetan bs gak waras. Haha. Jd manage spy seimbang aja sih n nabung sebisanya.
BalasHapusIya mba, harus bisa bedain mana kebutuhan sama keinginan doang. Aku juga masih nggak mikirin itu, apalagi kalau lihat diskon.
HapusLoh, takdis itu nama orang ya? Saya pikir nama istilah keuangan gitu.. hahaha..
BalasHapusBtw saya masih blm bisa mengatur latte factor nih. Semoga tahun 2020 lebih cermat lagi dalam mengatur keuangan ya
Hahaha iya namanya Takdis panggilannya Takdos mba :))
HapusAamiin, sama aku juga mba 2020 ingin keuanganku lebih baik.
Itu gaji alokasi ada 2 apa bedanya atas sama bawah ya nes?
BalasHapusSerius nanya ini
Opsi aja kak, kalau nggak punya hutang bisa pakai rumus yang pertama. Sebaliknya kalau punya hutang rumusnya yang kedua. Begitu.
HapusDan aku baru nonton vlognya #NebengBoy yang bintang tamunya Ernest Prakarsa yang sempet jadi trending selama beberapa hari ini. Hehehe...
BalasHapusSalut Nesaa...
Berarti selama ini Nesa sudah cocok sama pekerjaan yang dijalani yaa...
Karena happy adalah kunci dari segalanya.
Alhamdulillah teh, tinggal kelola keuangannya aja harus dibenerin.
HapusBisa banget nih dijadikan inspirasi anak muda langkah-langkah Adis Takdos dalam mencapai kesuksesan bisnisnya. Memang bener ya, kalau basisnya dari passion, akan lebih senang menjalaninya.
BalasHapusIya mba, semacam hobi yang dibayar, senengnya luar biasa. Nggak semua orang bisa kayak gini. Hehe.
HapusEh, anak muda sekarang udah lebih banyak yang serius kalo ngobrolin masalah keuangan lho Neees. Atau anak muda di lingkunganku aja yak? Hahahaha. Tapi awareness tentang pengelolaan finansial ini emang krusial banget sih. Nggak boleh dilewatin! Susah cuuuy idup bokek mulu hahahaha
BalasHapusHahaha beda circle kayaknya mba. Memang nih mumpung masih usia produktif seharusnya bisa lebih baik atur keuangannya.
HapusImvestasi zaman skr ga usah nunggu kaya ya nes yang penting ada niat buat investasi udh cukup.
BalasHapusBetul, sekarang mah 10rb aja udah bisa investasi.
HapusLatte Factor ini ya bahaya banget ternyata. Selama ini aku selalu nggak pernah nulis pengeluaran parkir, jajan di jalan, beli jamilan pas lagi perjalanan atau jajan nggak sengaja haha. Urusan perjajanan dan camilan ini emang nggak terasa. Sekali jajan paling cuma 5-20 ribu sehari. Kalau dihitung selama sebulan lumayan juga.
BalasHapusEmang kalau pengeluaran yang kecil-kecil gitu suka keskip ya mba. Mulai sekarang sih aku mau ditulis semuanya. Udah banyak aplikasi keuangan juga kok yang memudahkan. Biar kita tau cashflow selama sebulan.
HapusImpian semua orang tuh ya punya financial freedom. Aku juga mauuuu. Hahha. Tapi kapan ya??? Eh tapi kan harus optimis yekaann.
BalasHapusHarus optimis mba, tapi perjuangannya harus setimpal juga hehe
HapusMemisahkan rekening dan kalo perlu satu rekening tersebut gak usah ada atmnya, dan bukunya simpan or titip di tempat lain. Biar gak ke goda ngecek saldonya
BalasHapusIyaa, kalaupun ada ATMnya lebih baik disimpan gausah dibawa kak
HapusDunia sempit ya nesss heuu
BalasHapusDunia sempit karena orangnya itu-itu lagi wkwk
HapusAku ngerasa agak telat nih tau ilmu2 finansial gt. Udah umur segini baru nyadar kalo perencanaan keuangan tuh penting bgt. Tp mending telat dikit drpd nggak sama sekali kan
BalasHapusSama mba, aku pun telat ngertinya, tapi daripada nggak sama sekali kan hehe
HapusHi, thank you so much for stopping by. Let's connected!
- nesa -