Pengalaman Pertama Menggunakan Pembalut Kain
Mei 14, 2022Larasatinesa.com - Jadi ceritanya waktu itu saya lagi iseng buka salah satu e-commerce dan tiba-tiba aja saya nyasar ke lapak jualan clodi dan menstrual pad. Karena menstrual pad yang ditampilkan banyak motif dan warna, saya seketika dibikin penasaran. "Kok gemes sih!" -- satu-satunya hal yang saya pikirkan saat pertama kali lihat pembalutnya cuma itu. 😂
Rasa penasaran saya akhirnya semakin menjadi. Saya memutuskan untuk membeli beberapa pembalut kain dengan berbagai ukuran. Waktu itu saya beli paket trial dulu ada ukuran: night, daily, dan pantyliner. Saya benar-benar baru pertama kali mencobanya.
Pembalut Kain / Menstrual Pad
Pembalut kain adalah penampung darah haid yang sama fungsinya dengan pembalut sekali pakai. Pembalut kain sifatnya reusable, bisa dicuci dan digunakan berkali-kali bahkan hingga 3 tahun. Memang sih pembalut kain ini nggak sepopuler pembalut sekali pakai atau pun menstrual cup yang lagi hype itu. Tapi dengan beralih ke pembalut kain saya bisa mengurangi limbah sampah pembalut sekali pakai yang bisa merusak lingkungan.
Dan walau pun saya harus merogoh kocek agak besar di awal untuk membeli pembalut kain (yang pastinya beli lebih dari 1 pcs) itu nggak jadi masalah, karena sebenarnya itu termasuk hemat juga karena nantinya pembalut ini akan dipakai berkali-kali dalam jangka panjang.
Alasan Beralih Memakai Pembalut Kain?
Alasan utamanya sih karena saya nggak berani pakai menstrual cup makanya dicari alternatif lain agar saya bisa tetap menjaga lingkungan. Walau pun pemakaian pembalut kain ini nggak berbeda jauh dengan pembalut sekali pakai, dalam prakteknya saya juga masih agak galau kemarin. Galau karena belum terbiasa dan takut bocor. Saya baru berani pakai ketika sudah melewati 2 bulan dari pembelian pembalut kain. Anaknya emang nggak gampang percayaan gitu! Hahaha.
Saya juga sempat konsultasi ke orang tua apa yang harus saya lakukan untuk membiasakan diri dan merawat pembalut kainnya. Karena jaman ibu saya muda dulu juga beliau menggunakan pembalut kain. Dulu kan memang belum ada teknologi pembalut sekali pakai. Dan ternyata buat pakai pembalut sekali pakai ini dibutuhkan perawatan ekstra agar tetap terjaga kebersihannya. Yaa.. namanya juga pembalut yang bisa dipakai berkali-kali. Yuk bahas lebih lanjut!
Bahan dan Cara Memakai Pembalut Kain
Seperti yang udah saya sebutin di atas tadi, kalau daya tarik pembalut kain ini karena saat ini pembalut kain banyak banget motif dan modelnya. Banyak penjual yang mengklaim produk mereka terbuat dari 100% bahan katun organik. Untuk ukurannya juga ada beberapa jenis, disesuaikan dengan pemakaian waktu haid; night dan daily.
Cara pakainya mudah kok. Kalau biasanya pakai pembalut sekali pakai kamu cukup melepas perekatnya alias kertas lemnya, nah kalau menstrual pad tinggal dilipat aja kedua sayapnya ke bagian belakang celana dalam terus tinggal dikancing aja deh buat menjepit kedua sayap tersebut biar nggak bergeser.
Pengalaman Pertama Menggunakan Pembalut Kain
Terhitung udah 5x haid saya mencoba menggunakan pembalut kain ini. Memang awalnya nggak langsung pakai di hari pertama alias selang-seling sama pembalut sekali pakai dulu. Sengaja sih, kayak pengen tahu nyamannya segimana sih. Setelah dirasa udah terbiasa, baru deh saya mulai pakai dari hari pertama haid.
Kalau ditanya gimana rasanya? sama aja kayak pakai pembalut pada umumnya sih. Bedanya ini lebih tebal, padat dan nggak gampang geser. Untuk daya serapnya juga cepat. Kalau untuk hari pertama dan kedua saya biasanya tambahin lagi lapisan kain di dalamnya biar nggak bocor. Lapisan kain ini biasanya dijual sepaket sama pembalut kain yang ukuran malam ya.
Untuk pemakaiannya, kalau lagi banyak-banyaknya saya bisa 2-3x ganti dalam sehari. Jadi kebayang kan kalau haid-nya 7 hari butuh berapa banyak pembalut kainnya. Oh ya, kalau saya kadang pakai pembalut sekali pakai suka ada lecet gitu di kulit bokong, tapi sejak pakai pembalut kain jadi nggak pernah lecet lagi tuh.
Cara Mencuci Pembalut Kain
Nah, yang jadi peer lagi adalah ketika harus mencuci pembalut kain. Banyak yang bilang kalau pakai pembalut kain ini ngabisin waktu alias ribet banget. Nggak praktis aja gitu karena sisa darah harus dibilas lalu dicuci. Tapi buat saya, ketika memutuskan untuk merubah suatu kebiasaan, berarti saya juga harus menerima segala konsekuensinya. Nggak masalah effort sedikit asal bisa jaga lingkungan.
Diambil dari Eco Femme, berikut cara tepat mencuci pembalut kain:
- Rendam pembalut kain dalam air dingin untuk menghilangkan sisa darah. Saat merendam, sisi pembalut yang terkena darah harus menghadap ke bawah agar darah lebih mudah larut dalam air.
- Setelah direndam, cuci pembalut kain dengan air mengalir. Teruskan hingga air yang mengalir tidak lagi terlihat kemerahan.
- Cuci seluruh permukaan pembalut kain dengan sabun. Gosok perlahan pada bagian yang terkena noda darah. Di sini saya menggunakan sabun lerak batang untuk mencucinya.
- Bilas pembalut kain dengan air mengalir hingga tidak lagi ada busa. Jangan sering-sering memeras pembalut kain agar kapas di dalamnya tidak menyusut.
- Jemur pembalut kain di bawah sinar matahari langsung hingga kering.
Tips-Tips Merawat Pembalut Kain
- Pilih pembalut kain sesuai dengan ukuran yang tepat
- Pakai pembalut kain dengan benar (udah dijelaskan di atas)
- Cuci bersih pembalut kain secara menyeluruh
- Simpan pembalut kain di tempat yang bersih dan higienis (contoh: di dalam lemari yang tertutup)
+ Lebih hemat, bisa dipakai berkali-kali
+ Minim sampah alias ramah lingkungan
+ Lebih banyak menampung darah haid
+ Meresap lebih cepat
+ Breathable -- tidak menimbulkan lembap
- Harga pembalut kain lebih mahal daripada pembalut sekali pakai
- Nggak travel friendly
- Pembalut kain yang udah digunakan harus segera dicuci, karena kalau didiamkan sebentar aja akan meninggalkan noda darah yang sulit dihilangkan.
Di mana Membeli Pembalut Kain?
Saya beli pembalut kain di beberapa toko online yang berbeda: @sedarikini, @babyoz, @bumijo.id
Koleksi menspad @bumijo.id (udah langganan di sini☺️) |
***
Di sini saya nggak meminta kamu untuk beralih ke pembalut kain alias menstrual pad ya. Hanya berbagi pengalaman aja. Bahwa ternyata menjaga lingkungan bisa dari hal-hal yang kecil seperti ini. Mau apa pun tipe pembalut yang sedang kamu pakai saat ini, semua kembali lagi sama kenyamanan masing-masing. Dan yang paling penting jangan lupa buat selalu menjaga organ kewanitaan kita ya! 😁
Cheers,
Nesa
50 comments
menarik banget pengalaman pertama kali memakai menstrual pad, awalnya mungkin kurang nyaman karena belum terbiasa ya
BalasHapusIya teh
HapusAku penasaran banget dengan cara mencuci pembalut kain, selama ini selalu takut kalau nodanya susah hilang gitu, Kak. Ternyata bisa pakai sabun lerak ini, ya. Jujur aja aku belum siap dengan konsekuensinya kalau harus berganti kebiasaan ini, tapi Insya Allah nanti akan kucoba. Terima kasih Kak Nesa atas usahanya menjaga lingkungan dengan menggunakan menstural pad.
BalasHapusSemangat ya, Mbak!
HapusEmang lebih aman menggunakan sabun cuci organik ya, Mbak untuk mencuci pembalut kain.
BalasHapusKalau dengan deterjen biasa ... yang biasanya juga digunakan untuk mencuci celana dalam itu, apakah memang tidak disarankan untuk mencuci pembalut kain ini atau boleh2 saja?
Selain sabun organik bisa pakai sabun mandi batangan kok mbak.
HapusMakasih sharingnya Nes, iya nih mentemen juga ada yang mulai pindah ke pembalut kain ada yang nyaman dan engga, butuh proses juga. Dengan segala kelebihan dan kekuranganya pastinnya sudah menerima yaa.
BalasHapusBtw lucuk2 itu motifnya, kalo aku masih kadang2 sesuai mood punya beberapa pcs kalo butuh di praktis yg sekali pakai kalo lagi santuy baru pake yg kain.
Pelan-pelan aja teh pakainya
HapusSaya sampai sekarang juga belum berani pakai menstrual cup mbak. Tapi kalau pembalut kain ini bisa dipertimbangkan nih, soalnya kan rasanya sama kayak pakai pembalut biasa. Ntar mau cek di marketplace ah
BalasHapusSelamat mencoba ya, Mbak.
HapusWah mba. Makasih banyak infonya. Aku baru tahu lho ada yang jual pembalut kain. Soalnya aku juga belum berani beralih ke menstrual cup. Kayaknya pakai pembalut kain nyaman juga ya. Cuma kayaknya deg degan pas bagian nyucinya aku hihihi 😂. Mksh infonya. Buat pertimbangan aku
BalasHapusNyucinya sama aja kayak kita cuci dalaman kok. Tapi emang lebih effort makanya niatnya harus kuat.
HapusTerima kasih mb nesa atas sharingnya. Jujur aku tuh masih maju mundur memang sih rasanya sedih numpuk sampah tapi ribetnya hrs nyuci apalagi kalau sering bepergian kek aku.
BalasHapusJadi inget dulu jaman aku kecil tetangga yg masuk abg pakai pembalut kain biasanya handuk kecil di lipet gitu, memang dulu pembalut masih jaraang kalau ada itupun mahal.
Disesuaikan aja mbak sama kebutuhannya ya
Hapuskalo dari segi kepraktisan sih memang tidak praktis karena harus dicuci dan dikeringkan, tapi kalau saya suka pake menstrual pad kain, atau jaman dulu sama eyang buyut malah dikasih seperti handuk dan itu nyaman banget, ngga pernah gatal dan keputihan!
BalasHapusIyaa, ibuku juga dulu pertama kali haid pakai pembalut kain. Hihi.
HapusHihi ... Idem. Beli menspad gemes sama motifnya. Jadi coba beli berbagai merek. Kalo aku cocoknya sama cluebebe. Ga gitu terasa tebal. Walau pakai menscup, 1-2 Hari awal pas deras ku dobel menspad juga
BalasHapusWaah, boleh dicoba nih
HapusIya jaman dahulu pakai kain buat menstruasi. Mpo sekalian nanya ngalamin lecet gak seputar paha.
BalasHapusPernah ngalamin lecet malah pas pakai pembalut sekali pakai nih
HapusAku dulu sempat pakai pembalut kain, tapi versi lawas dan worry banget soal kebocoran. Akhirnya gak pakai lagi. Sekarang menstrual pad udah bagus-bagus. Jadi mungkin bakal coba
BalasHapusIyaa udah oke banget kok sekarang daya serapnya
HapusAh iya, demi kelestarian lingkungan baiknya mulai meninggalkan pembalut sekali pakai ya
BalasHapusDan emang harus menjaga organ kewanitaan ya mbak
Betul, tapi balik lagi tergantung kebutuhan masing-masing
HapusAku pernah beberapa kali pakai pembalut kain. Memang siy lebih baik dari sisi kesehatan ya kak. Tapi aku tuh yang masih suka malas-malasan, jadilah pingin yang instant hiksss
BalasHapusHahaha, memang susah keluar dari zona nyaman tuh.
HapusDuh belum kesampaian mau nyobaon pembalut kain. Ini jadi ingat waktu anakku masih bayi suka beli clodi nih alias popok kain yang gak mudah tembus juga. Wah makasih ada tips mencucinya supaya darahnya bisa hilang dan gak meninggalkan noda
BalasHapusKurleb sama kayak clodi, Mbak. Ya repot-repot nyucinya seminggu selama sebulan lah hehe.
HapusNyaman banget ya, Nes..
BalasHapusGak sakit dan bikin iritasi kulit.
Soalnya aku kalau lagi banyak-banyaknya tuh suka gesek-gesek ke kulit, selain bikin iritasi juga gatal.
Kalau pakai mens pad lebih breathable yah..
Justru pakai yang sekali pakai aku pernah iritasinya teh
HapusHe em yaa.. kadang muncul iritasi klo pake pembalut sekali pakai. Mungkin untuk pengguna pemula bisa mix dulu ya pakai menstrual pad-nya. Selang-seling antara yg sekali pakai dengan menstrual pad ini agar makin mencintai bumi dengan cara seperti ini.
BalasHapusSetuju banget, aku pun pas awal masih di-mix gitu, Mbak.
HapusUwooo, banyak jalan menuju sustain yaa. Belum pernah pakai menstrual pad karena aku udah tiga tahun ini beralih ke memnstrual cup dan entah kenapa enggak bisa berpaling ke lain hati. Hahaha. Tapi menspad adalah solusi bagi dedek-dedek yang pengen minim sampah, aku gak merekomendasikan menscup untuk yang belum menikah
BalasHapusKeren sih udah pakai menscup, aku lagi dibujuk banget sama temen yang bilang katanya enak bangetlah pakai menscup. Hahaha pusing nggak tuh.
Hapussabun leraknya dibeli dimana, pas hari pertama lagi banyak-banyaknya apa aman pakai pembalut kain?aku pengen juga sebenarnya pakai pembalut kain tapi maju mundur cantik gitu aja terus. jadi perlu motivasi kuat untuk memulainya
BalasHapusBeli di toko yang sama jual mensped juga. Di toko organik juga ada biasanya.
HapusHari pertama aku aman pakai yang night size, asal bener pakainya dan kalau udah penuh langsung ganti.
Aku dulu awal haid pas remaja malah rajin pakai menstrual pad, terus ga pakai lagi. Eh sekarang kok jadi ingin nyobain lagi yah. Biar lebih ramah lingkungan juga yah, Nes.
BalasHapusSilakan dicoba teh kalau merasa cocok sama prinsip hidup wkwk
HapusPenasaran ingin nyobain lagi pakai msntrual pad, dulu pas remaja awal haid saya justru dikasi msntrual pad sama mamah. Biar aman cenah.
BalasHapusMamah Yani emang keren!
Hapuswah ada menspad sedari kini. lucu yaa polosan gitu malah. cakep. aku sendiri punya menspad udah dr jaman 2011 beli masih import bareng belanja cloth diaper bayik. trus beli lagi lokal tahun 2013 sama 2016. dulu masih sering pake, skrg paling pantyliner aja. selain itu udah berganti haluan, ke yg lebih simple >.<
BalasHapustp liat ini kok lucuu, jd pengen beli day sizenya
Hahaha ngalamin ya mbak up and down-nya. Yuk bisa yuk balik pake lagi.
HapusAku belum pernah pakai pembalut kain. Rasanya aneh kali ya. Tapi patut dicoba.
BalasHapusKayaknya lebih aneh pakai menstrual cup deh, kalau menspad masih sama kayak pembalut sekali pakai :D
Hapuswaaa jadi pengen ganti juga diriku mba, ibuku dulu juga pake pembalut kain lho heheheh ngirit katanya orang jaman dulu. Sekarang digalakan lagi ya memang setuju biar lingkungan kita makin baik
BalasHapusTapi kayaknya dulu selain ngirit ya jarang ditemukan juga pembalut sekali pakainya.
HapusUdah lama pengen cobain pake menstrual pad.. Secara lebih ramah lingkungan ya.. Gak nyampah.. Kayaknya harus segera dimulai nih..
BalasHapusYuk, Mbak
HapusHai kak. Bagaimana kalau lagi berkegiatan di luar rumah? Kakak tim langsung cuci di tempat atau dicuci di rumah? Aku masih maju mundur mau ganti ke menspad, tapi pakai pembalut sekali pakai selalu iritasi:(
BalasHapusKalau lagi di luar aku nggak menyarankan untuk pakai menspad ini karena nggak travel friendly dan bakalan ribet cuci di tempat. Mungkin kamu bisa pakai pembalut sekali pakai tapi yang bahan organik untuk traveling. Ini udah banyak yang jual kok di e-commerce.
HapusHi, thank you so much for stopping by. Let's connected!
- nesa -